MENU

Where the world comes to study the Bible

C. Praktek Belajar Alkitab

1B. Pilih Bentuk Pelajaran yang Anda Ingin Lakukan

    1C. Mempelajari Kitab

    Tujuan dalam mempelajari kitab adalah mengerti ragam tema dan pemikiran yang berhubungan secara “menyeluruh”. Umumnya dengan melakukan sintesis awal dari Kitab dimana tema besar dan kecil diperhatikan dan bagian yang sulit dilihat. Bersama dengan itu perlunya kitab diletakan dalam kehidupan, termasuk untuk mencoba mengerti kenapa ditulis, oleh siapa, dan dalam situasi apa. Pembacaan pertama sifatnya hanyalah sebagai persiapan. Seseorang tidak bisa mengerti pentingnya awal suatu novel sampai dia sudah membaca seluruhnya. Dengan kata lain, permulaan pembacaan suatu buku penting untuk mendapatkan gambaran isi buku. Setelah tahap awal selesai, pembaca meneruskan dengan analisa lebih detil terhadap beberapa bagian (seperti, kata-kata, kalimat, paragraph, dll). Setelah langkah kedua selesai, pembaca kembali kesintesis buku untuk lebih mengerti arti berbagai pernyataan dikeseluruhan buku untuk mengerti keseluruhan buku. Ini termasuk mengembangkan pernyataan berkaitan dengan arti setiap paragraph dan pernyataan seluruh buku. Akhirnya seseorang ditanya arti buku ini dikaitkan dengan keseluruhan kanon dan apa perbedaan yang harus dibuat dalam hidup saya dan hidup gereja.

    2C. Penyelidikan Topical

    Tujuan pelajaran secara topical adalah untuk mengerti topic tertentu dalam suatu buku, penulis (beberapa buku), PB atau PL, atau seluruh Alkitab. Sebagai contoh seseorang bisa menyelidiki topic kasih dalam Paulus. Dalam hal ini, dia harus mempelajari semua bagian yang memuat hal itu, juga yang terlihat maupun tidak. Penyelidikan belum selesai sampai pembaca mengembangkan pernyataan tentang inti topic itu dan hubungannya dengan topic lain dalam Alkitab.

    3C. Penyelidikan Theological

    Dalam pengertian tertentu, penyelidikan teologis merupakan bagian dari penyelidikan topical, hanya orang yang tertarik dalam suatu topic secara eksplisit teologis. Maka dari itu seseorang ingin mempelajari nama Tuhan diseluruh Alkitab. Ini merupakan penyelidikan yang besar, tapi membutuhkan daftar berbagai nama dan mempelajarinya secara terpisah dan melihat sumbangannya terhadap pengertian kita akan Tuhan. Seorang bisa mempelajari anugrah Tuhan, keselamatan, dosa, iblis, malaikat, dll untuk melihat apa yang diajarkan Alkitab mengenai teologinya.

    Ada beberapa bahaya yang harus dihindari dari penyelidikan seperti ini dan mereka berkaitan satu sama lain. Pertama, pastikan anda memiliki daftar bagian Alkitab yang sesuai dengan topic teologisnya. Sangat mudah membuktikan kesesatan kita dengan data yang hanya setengah! Jadi setelah anda mendapat bagian Alkitab yang sesuai untuk diselidiki, pastikan bagian itu bicara yang sebenarnya. Jangan menambah bagian lain kesitu sehingga artinya menjadi kabur. Kesalahan lainnya ketika melakukan penyelidikan ini kita gagal menghubungkan bagian yang satu dengan yang lain dan yang lebih umum lagi, gagal mengintegrasikan satu teologi secara keseluruhan. Ini berarti jika kita mempelajari keselamatan saya akan menghubungkannya dengan doktrin Tuhan, Kristus, Roh Kudus, dll. Dan ini membawa saya keperingatan berikut. Hati-hati beberapa kebenaran Alkitab tidak pernah berubah, ada tahapan perkembangan dalam sejarah kebenaran atau doktrin ini. Contohnya, hati-hati membaca doktrin tritunggal hanya dalam PL. Itu tidak ada disitu. Hubungan unik dari Bapa, Anak dan Roh harus menunggu masa sejarah keselamatan. Hal itu tidak berarti Tuhan tidak tritunggal dalam PL. Dia tidak mengungkapkannya sampai masa PB.

    4C. Penyelidikan Sejarah

    Bagi orang awam, tujuan penyelidikan Alkitab membutuhkan informasi tentang orang, kota, budaya, kepercayaan, tradisi, bahasa, dll dari orang yang disebutkan dalam Alkitab. Ini dikumpulkan melalui penyelidikan tulisan dalam Alkitab bersama dengan tafsiran, peta Alkitab, dll. Penyelidikan seperti ini perlu dan menguntungkan untuk mendapatkan pengertian Alkitab yang tepat. Tapi terdapat 2 bahaya nyata disini.

    Pertama, sebagian yang mempelajari Alkitab memiliki kebiasaan kalau yang mereka perlukan hanya Alkitab, kertas, dan pena dan Tuhan akan melakukan selanjutnya. Bagi mereka, mempelajari kebiasaan, kepercayaan dalam Alkitab, dll tidak hanya membuang waktu tapi menghalangi karya Roh Kudus secara langsung, bukan dengan merenungkannya atau secara tidak langsung. Ini merupakan kebiasaan yang cacat, untuk beberapa alasan. Pertama, terdapat karya langsung dari Roh Kudus (Rom 8:16), tapi ini tidak langsung membuat kita menafsir dengan baik seluruh bagian Alkitab. Kedua, pendekatan ini menolak dampak bahwa Alkitab ditulis dalam bahasa, budaya, dan waktu yang jauh berbeda dengan kita. Ketiga, dan yang paling buruk, tidak pedulinya pembaca Alkitab akan latar belakang Alkitab dan sejarah dengan mengerti Alkitab dari budayanya, yang menumpulkan kuasa Alkitab.10 Pernyataan ini tidak membuat orang awam tidak membaca Alkitab, tapi mendorong ketertarikannya terhadap konteks sejarah Alkitab dan belajar lebih lagi menyukai Alkitab. Anda tidak bisa lama membaca Alkitab jika anda tidak mendapat pengertian darinya. Mendapat pengetahuan dari Alkitab menolong mengerti Alkitab secara keseluruhan, tapi penting membaca PL dan injil. Kita banyak kehilangan karena kita tidak sensitive terhadap isu ini.

    Kesalahan kedua adalah mengurangi penyelidikan Alkitab kita hanya menjawab pertanyaan sejarah saja. Ini kesalahan besar bagi sarjana modern yang tahu semua latar belakang dan pengetahuan Alkitab tapi gagal mendapat manfaat Alkitab bagi dirinya sendiri. Dalam usahanya untuk objektif orang itu kehilangan maksud sebenarnya penulis Alkitab inginkan. Orang yang mengenal Kristus melalui Alkitab, walaupun tidak peduli dengan sejarah (setidaknya diawal pertobatannya) lebih baik pengertiannya terhadap maksud dari bahasa Paulus karena dia memiliki kemampuan rohani (Roh sendiri) untuk melihat secara murni apa yang tidak dilihat sejarawan. Sekali algi kita tidak merendahkan penyelidikan sejarah dan teori penulisan, tapi orang yang mementingkan teknik akan berakhir dengan kekosongan pada akhirnya.

    5C. Penyelidikan Biografi

    Tujuan penyelidikan wilayah adalah mengumpulkan semua pertanyaan seputar pribadi dalam Alkitab untuk mengetahui apa yang bisa kita pelajari dari dia dalam kehidupan kita sekarang. Bagaimana hubungan mereka dengan Tuhan, positif atau negative, bisa menolong hubungan kita dengan Tuhan? Berikut ini beberapa pertanyaan yang bisa diberikan pada pribadi yang ada dalam Alkitab:11 (1) Siapa mereka? (2) Siapa orang tua dan keluarga mereka? (3) Apa pendidikan mereka? (4) Kenapa mereka melakukan itu? (5) Apakah mereka pernah percaya pada Tuhan? Dimana, kenapa, bagaimana? (6) Bagaimana hubungan mereka dengan Tuhan mengajar kita tentang Tuhan? (7) Apa kualitan positif dan negative mereka? (8) Kesalahan apa yang pernah mereka lakukan dan apakah mereka belajar dari itu? (9) Apa atau siapa yang memiliki pengaruuh besar terhadap hidup mereka? (10) Bagaimana pernikahan mereka dan bagaimana dengan anak mereka? (11) Bagaimana pandangan bagian Alkitab lain terhadap mereka (seperti Abraham oleh Lukas atau Paulus dalam Roma 4)? (12) Bagaimana mereka bertumbuh atau apakah mereka tidak bertumbuh? Apakah ada titik balik yang jelas dalam hidup mereka? (13) Bagaimana mereka menangani kekecewaan? Keberhasilan? Daftarnya tidak terhingga.

2B. Memilih Suatu Bagian: Suatu Paragraf

    Kita memilih melakukan penyelidikan kitab lebih dulu. Sebenarnya untuk pemula sudah cukup belajar paragraph, karena bisa diatur dan kitab sering kali panjang dan terlalu sulit tanpa menguasai langkah pertama lebih dulu.12 Seseorang mungkin bertanya, “kenapa tidak memulai dengan penyelidikan ayat?” Alasannya adalah paragraph merupakan unit dasar dari pemikiran, bukan ayat atau kalimat. Kita melihat bahwa penyelidikan paragraph sangat baik. Maka dari itu semua ayat diselidiki menggunakan metode topical, teologi, sejarah atau biografi setidaknya dibaca dalam konteks paragraph.

    Mungkin anda memiliki ayat favorit dan ingin merenungkannya lebih lanjut. Hal pertama adalah menentukan batas paragraph mana itu ditemukan. Intinya anda menanyakan “dari bagian mana ayat ini berhubungan?” NET Bible menyediakan tulisan berdasarkan pembagian paragraph yang umum diterima. Demikian juga dengan NASB. NIV, yang bertujuan mempermudah pembacaan cenderung membagi paragraph kedalam 2 atau lebih paragraph, sehingga tidak lagi paragraph tapi lebih kecil dari itu (bandingkan. NET Bible dengan NIV dalam Matthew 1-4). Tapi intinya, dimanapun pembagian paragraph itu, seseorang harus yakin yang dia sebut paragraph merupakan kesatuan ide yang menyambung dengan lainnya. Lihat bahan latihan dibawah.

3B. Baca Paragraf Beberapa Kali

    Saat pembaca mengetahui pembagian paragraph, teks seharusnya dibaca berulangkali. Ini setara dengan membaca 2-3 pasal, tidak seburuk kedengarannya. Ini ada beberapa pertanyaan penting saat anda membaca secara berulangkali dan merenungkannya. Pertama, perhatikan apa yang ada sebelum dan sesudah paragraph ini. Anda membutuhkan judul pasal atau judul bagian dari pasal untuk menolong anda. Pertanyaannya disini, bagaimana hal yang ada sebelumnya bisa mempersiapkan saya melihat paragraph sekarang dan yang kemudian? Anda harus membacanya berulang kali sebelum semuannya jelas. Kedua, Bagaimana paragraph itu dimulai dan diakhiri? Apakah menyediakan petunjuk maksud penulis dan perkembangan dalam paragraf? Ketiga, apakah paragraph itu bisa dibagi kedalam unit yang lebih kecil, mungkin 1-2 bagian. Itu bisa menggambarkan lebih jelas perkembangan pikiran penulis. Keempat, apa pusat paragraph: (1) seseorang; (2) tempat; (3) pemikiran atau konsep; (4) waktu; (5) kejadian? Semua elemen ini akan dinyatakan, tapi satu atau dua hal ada yang menonjol. Apa itu? Kelima, apa istilah kunci dalam paragraph ini? Sering penulis mengulang suatu istilah berkali-kali. Ini karena hal itu penting bagi dia dan penting untuk menangkap maksudnya. Perhatikan juga bagaimana istilah itu membuat anda berpikir, merasa, atau bertindak.

4B. Meringkas Paragraf

    Pada tahap ini anda telah membaca paragraph berkalo-kali sampai anda merasa sakit. Semoga tidak! Ini merupakan saat meringkas paragraph, yaitu membangun ide dasar. Untuk melakukan ini, tanyakan 2 pertanyaan. Pertama, “apa yang maksud penulis?” Itulah subjek anda. Kedua, “apa yang dikatakan tentang maksudnya?” Itulah ide selanjutnya, predikatnya atau tambahan. Sebenarnya anda sudah melakukannya. Sebagian dari anda bekerja diperusahaan yang biasa menghadiri seminar, dll. Saat anda pergi, anda membawa alat tulis anda (atau palm pilot saat sekarang) dan coba menyaring apa maksud pembicara dan perkataannya tentang itu. Mungkin dia membicarakan tentang system jaringan computer baru. Itulah subjeknya, secara umum. Mungkin dia memberikan anda gambaran luas tentang system, termasuk fungsi dan keuntungannya. Itulah predikata atau tambahan pemikirannya. Anda bisa meringkas kuliah 2 jam dengan kalimat: “solusi jaringan XYZ” sebagai subjeknya dan memiliki fungsi: A,B dan C (tambahan). Maka dari itu setiap pemikiran yang lengkap memiliki 2 bagian: (1) subject, dan (2) tambahan atau predikat. Alkitab dalam hal ini tidak berbeda. Setiap paragraph memiliki subjek/tambahan atau ide utama. Tugas kita menemukan itu.

5B. Melihat Referensi Silang dalam Alkitab/Kamus Alkitab

    Setelah anda membaca paragraph barulangkali dan menyatakan subjeknya, anda siap melihat bagian lain yang berhubungan dengan pembahasan anda. Sebagian besar Alkitab memiliki referensi silang. Ini seharusnya dibaca. Pertanyaannya, “bagaimana bagian ini menjelaskan bagian Alkitab yang saya pelajari sekarang. Contoh, kalau saya mempelajari Romans 1:1-7 sampai tahap ini – sudah menuliskan subjek/predikatnya – sekarang saya ingin melihat bagian Alkitab lain yang berhubungan dengan paragraph ini. Saat saya mulai dengan Romans 1:1, saya memutuskan melihat bagian awal surat Paulus yang lain, membandingkannya dengan Roma. Saya menemukan tidak ada dalam surat lain pernyataan sejelas itu berkaitan dengan PL dan Daud. Saya menyimpulkan kalau saya bisa melihat hubungan antara injil dan PL. Hal ini tentu saja menjalar diseluruh Roma.

6B. Melihat Kembali Ringkasan Anda

    Setelah melihat semua ayat silang, biasanya ada dihalaman paragraph itu, anda sudah siap mengakhiri pernyataan anda tentang arti dari paragraph. Anda mungkin tidak mengubah apapun. Biasanya anda merubahnya sedikit.

7B. Periksa Kembali Ringkasan Anda: Apa Setiap Ayat Sesuai?

    Tahap ini kelanjutan dari melihat kembali ringkasan anda. Maksudnya disini melihat kembali paragraph apakah semua ayat yang anda pakai mendukung pernyataan anda. Jika tidak maka anda perlu merevisi pernyataan anda.

8B. Pilih Satu Ayat yang Berbicara Pada Anda

    Sebagian besar orang suka memilih satu ayat yang bicara pada anda dan menghafalkannya atau bertanya pada Tuhan apa maksud khusus bagi mereka. Ini kemudian membawa kelangkah berikut.

9B. Renungkan dan Berdoa: Apa yang Tuhan Ingin Anda Perbuat?

    Akhirnya anda merenungkan apa yang anda pelajari, berdoa: “Tuhan apa ingin Engkau katakan bagi saya, keluarga, teman, dan mereka yang belum kenal Tuhan?” Mungkin Tuhan ingin mengubah suatu perilaku, memuji perbuatan anda, atau mengarahkan langkah anda. Dengarkan suaraNya dalam Alkitab.


10 Seringkali “budaya”, latar belakang” umumnya disebut “tradisi” bisa menumpulkan pengertian teks. Praktek yang umumnya langsung menunjuk penagih pajak atas orang Farisi dalam Luke 18:9-14 membuktikan hal itu. Nilai goncangan dari perumpamaan hilang karena Yesus mengatakan anda akan dilihat sama dengan Farisi dan akan sangat mengejutkan ketika pemilik tempat minum-minum dibenarkan dan orang Farisi dikutuk!

11 Dikatakan bahwa “lebih banyak ditangkap daripada diajarkan” Mungkin itu sebabnya materi Alkitab dalam bentuk cerita – tulisan teologis tentang orang dan pengalaman mereka dengan Tuhan.

12 Untuk petunjuk mempelajari kitab dalam Alkitab lihat “How to Study the Bible: For Beginners” at /viewseries/114.

Related Topics: Bibliology (The Written Word), Bible Study Methods

Report Inappropriate Ad